Kamis, 18 Juli 2013

Menanamkan Sikap Jujur Pada Anak


satu sementara seorang anak kerap berlaku tidak jujur pada orang tuanya. berbohong benar-benar sebagai diantara wujud kenakalan yang kerap berjalan pada anak-anak kecil. kenapa anak senang berbohong ? perihal ini macam-macam dipicu. tradisi berbohong bisa saja di pengaruhi oleh perilaku orang lain. lantas berbohong sebagai hasil peniruan dari orang lain, lebih-lebih bisa saja dari orang tuanya. orang tua yang dengan jelas memperlihatkan sikap tidak jujur pada orang lain serta di lihat oleh si anak, bakal mengakibatkan anak enteng menirunya. sebagai contoh, seorang tamu melacak bapak, tapi ibu menjelaskan tiada, sebab kehadiran tamu tersebut, tidak mau dihatinya. walau sebenarnya si bapak ada di tempat tinggal. contoh lain, contohnya ada tamu pingin pinjam duit tapi si bapak atau ibu menjelaskan tidak punyai duit, walau sebenarnya punyai duit. ada lagi contoh yang lebih dekat dengan sianak. anak minta duit jajan pada ibunya, tapi dijawab oleh ibunya bila tidak punyai duit. tapi si anak tahu bila ibunya punyai duit, sebab baru saja beli baju baru. ada kenyataan ini jadikan persepsi anak salah pada orang tuanya. orang tua nyata nya juga senang berbohong.

beberapa berbohong juga sebagai untuk pertahanan diri buat si anak, sebab takut memperoleh hukuman dari orang tuanya. contohnya anak mengambil duit di dompet ibunya tidak ingin mengaku bila ditanya, sebab taku bila dimarahi atau memperoleh hukuman. lantas berbohong sebagai langkah menjauhkan hukuman atas pelanggaran yang sudah dijalankan. anak senang berbohong, bisa saja pingin menarik perhatian dari orangnya, sebab sepanjang ini orang tua kurang berikan perhatian dari orang tuanya, sebab sepanjang ini orang tua kurang berikan perhatian kepadanya. berbohong juga difungsikan sebagai alat untuk mengimbangi satu kekurangan. contohnya, anak ditanya bagaimana hasil ulangannya di sekolah. ia menjelaskan bila akhirnya selamanya baik, tetpai nyata nya sehabis rapor diberikan pada orang tua ketahuan bahwa anak sepanjang ini mengalabui orang tuanya. prestasi anak nyata nya buruk.

sikap orang tua

tradisi berbohong pada anak merupaka tradisi yang kurang baik. bila terbawa hinggag dewasa bakal jadikan akhlak kurang baik. oleh lantaran itu, anak perlu dilatih untuk sellau berlaku jujur. didalam perihal ini orang tua berikan contoh bagaimana mengetrapkan kejujuran itu. kalau ada anak yang jalankan pelanggaran, maka orang tua butuh memperlihatkan kesalahannya memberikan bukti-bukti serta selanjutnya anak diajak berdiskusi untuk memahami bahwa perbuatan yang sudah dijalankan itu salah. untuk mengingatkan ini, butuh diikuti janji, supaya anak tidak mengulangi perbuatannya. ketetapan larangan pada anak perlu diberikan, dengan sedikit buat sedikit, supaya tidak timbul kesan orang tua terlampau keras. anak perlu juga terlatih hidup bermasyarakat, contohnya mellaui permaiann yang miliki sifat sosial. sebab permainan lalu bisa difungsikan untuk melatih kejujuran. anak butuh diberi peranan-peranan khusus untuk melatih yakin diri sendiri serta untuk memperlihatkan bahwa orang tua menyimpan keyakinan kepadanya. contohnya : anak sekali-kali disuruh untuk berbelanja di warung serta seandainya ada duit kembalian perlu cocok dengan duit yang sudah diberikan serta yang sudah dibelanjakan. bila menyangkut permasalahan prestasi studi harusnya orang tua berlaku realistis. jangan sampai berharap anak memperoleh prestasi yang melebihi kemampuannya. lantas orang tua perlu terima apa ada. keterbukaan sikap orang tua pada anak bakal mengecilkan kemungkinan anak berlaku kurang jujur pada orang tuanya, sebab ada curahan perhatian serta kasih sayang yang ditujukan kepadanya.

alam khayal

ada lagi factor yang memengaruhi anak senang berbohong atau membuai yakni dampak alam khayal, sebagai dampak dari cerita-cerita fantasi. agar tidak terus-menerus tenggelam pada alam khayal, maka anak perlu juga diperlihatkan pada alam kenyataan, supaya anak bisa memberdakan mana yang sungguh-sungguh serta mana yang tidak benar. lingkungan tempat tinggal butuh diusahakan sedemikian rupa, maka mengundang kesan bahwa kehidupan sehari-hari lalu juga menggembirakan. karena anak tidak punyai angan-angan yang tidak realistis

Tag Menanamkan Sikap jujur pada anak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar